Pentingnya Etika Siswa Dalam Kehidupan

Oleh : Nursyah Bani Prakoso, S.Pd

Pentingnya  etika dalam kehidupan terletak pada upaya untuk  membentuk generasi  yang  memiliki  integritas,  tanggung  jawab,  dan  empati  terhadap  sesama.  Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai etika dan moral, individu akan mampu mengembangkan sikap  yang  baik,  menghormati  perbedaan, serta  bertindak  sesuai  dengan  norma-norma  yang berlaku dalam masyarakat.

Secara etimologi Etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,  yang biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan  dalam  bentuk  jamaknya  “Mores”,  yang  berarti  juga  adat  kebiasaan  atau  cara  hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari dari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari  terdapat  perbedaan,  yaitu  moral  atau  moralitas  untuk  penilaian perbuatan  yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. ”Etika  dapat  diartikan  pula  sebagai  nilai-nilai  moral  yang  menjadi  pegangan  bagi seseorang dalam mengatur tingkah laku. Dapat analogikan jika orang berbicara tentang Etika beragama maka tidak dimaksudkan ilmu, melainkan masuk kedalam sistem nilai. Sistem nilai ini  dapat  berfungsi  dalam  hidup  manusia  perorangan  maupun  pada  taraf  sosial.  Etika  juga diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral atau dapat dimaksudkan sebagai Kode Etik. Dan Etika juga dapat diartikan sebagai Ilmu tentang yang baik atau buruk. Etika baru menjadi Ilmu,  bila  kemungkinan-kemungkinan  etis  yang  di  terima  masyarakat  pada  umumnya.  Etika ini  sama  artinya  dengan  filsafat  moral,  yang  merupakan  cabang  dari  filsafat  yang  berbicara tentang tindakan manusia.

Strategi pengajaran yang dapat meningkatkan nilai-nilai etika dalam kehidupan merupakan hal yang penting untuk membentuk karakter yang baik pada generasi muda. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut:

  1. Model Etika oleh Guru: Guru harus menjadi contoh teladan dalam perilaku etika dan moral. Mereka harus menunjukkan integritas, empati, dan nilai-nilai etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Pembelajaran Berbasis  Kasus:  Menggunakan  studi  kasus  nyata  untuk  memperkenalkan siswa  pada  situasi yang  memerlukan  pemikiran yang etis.  Hal  ini  membantu  siswa memahami  konsekuensi  dari  tindakan  mereka  dan  mempertimbangkan  nilai-nilai  etika dalam pengambilan keputusan.
  3. Diskusi Etika:  Mendorong  diskusi  terbuka  tentang  isu-isu  Memberikan    kesempatan    kepada    siswa    untuk    berbagi    pandangan    mereka    dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
  4. Keterlibatan Orang  Tua dan  Masyarakat:  Melibatkan  orang  tua  dan  masyarakat  dalam mendukung  pembentukan  karakter    Kolaborasi  antara  sekolah,  orang  tua,  dan masyarakat dapat memperkuat nilai-nilai etika.

Siswa  yang  memiliki  pemikiran  masa  depan  yang  jelas  dan  disiplin  diri  yang  baik cenderung  memiliki  etika  dan  moral  yang  lebih  baik.  Pendidikan  moral  yang sesuai  dengan budaya  bangsa  dan  pendidikan  agama  yang  berlandaskan  agama  juga  sangat  penting  dalam meningkatkan etika siswa. Lingkungan yang kurang mendukung pendidikan karakter  yang  baik  juga  dapat  mempengaruhi  siswa.  Oleh  karena  itu, diperlukan  pendidikan  karakter  dan  pendidikan  agama  yang  sesuai  dengan  budaya  bangsa untuk meningkatkan etika siswa, karena begitu pentingnya implementasi etika yang baik dalam kehidupan. Pondasi iman yang kuat akan membentuk karakter generasi muda yang memiliki budi pekerti luhur, agar kelak dimasa depan dapat bergerak dan menggerakkan masyarakat yang harmonis.